Rabu, 07 Desember 2011

Karya Tari "Songsong" Mewakili dari Yogyakarta dan Jawa Tengah

photo bersama seluruh kontingen dari Jogja
      Judul tari songsong diambil dari pemilihan  property payung, dalam istilah Jawa songsong adalah payung yang mempunyai karakter kemegahan dan kejayaan dengan harapan dapat melindungi pada cuaca dan kondisi tertentu. Dengan mengeksplor alat atau property payung tarian ini dikemas sedemikian rupa dan diselaraskan dengan gerak tradisi khas Jawa  yang terlihat dan terdengar pada bunyi musik sebagai pengiring.
Kontingen dari SMK 1 Kasihan  yang terdiri atas kelas 2 atau XI ini berharap maju ke 5 besar untuk mendapatkan juara I tingkat Nasional yang diadakan oleh Kemenpora di Senayan Jakarta, namun hingga penjurian berlangsung dan diumumkannya hasil lomba maka Juara harapan I yang diperoleh.


Semangat juang putra-putri SMK 1 Kasihan tidak dapat dianggap enteng karena dalam pelaksanaan tampilan, komentar dari  official masing2 kontingen terpilih merasa heran karena untuk ukuran SMK sudah bagitu luar biasa.  Dalam  ruang yang begitu sulit karena musuh sudah mahir dan rata-rata lulusan S1 Seni Tari maka penata tari merasa  ajang ini bukan sembarang ajang yang dilihat oleh kemenpora sebelah mata dengan bukti dari pelaksanaan  pada tanggal 22 Oktober 2011 sampai tulisan ini dinaikan belum ada realita hadiah yang dikucurkan oleh semua pemenang dalalm ajang tersebut.
Peserta tari DIY Tour travel di Monas
Kritik dan saran sebenarnya harus diluruskan dan dilontarkan bahwa tatanan pemerintahan di departemen  pemuda dan olah raga mengalami kemunduran. Dalam ajang begitu besarnya dan berbagai macam lomba yang menjanjikan hadiah beratus-ratus juta tidak keluar sepeserpun, Kita sebagai pendamping peserta tidak tahu kemana larinya uang yang begitu banyak.

Bregada Prajurit Purbaya Raih Dua Penghargaan

       Bregada prajurit Purbaya asal Sendangtirto Berbah Sleman yang mewakili Propinsi DIY dalam Karnaval Keprajuritan Nusantara tahun 2011 di Taman Mini Indonesia Indah (TMII) Jakarta Minggu 23 Oktober 2011 kemarin meraih dua penghargaan sekaligus. Penghargaan tersebut atas keberhasilannya meraih sebagai penyaji unggulan dan penyaji arak-arakan terbaik. Demikian disampaikan Kepala Bidang Peninggalan Budaya dan Nilai Tradisi Disbudpar Sleman Aji Wulantara, SH, Senin 24 Oktober 2011. 

             Aji menambahkan bahwa Bregada Purbaya yang beranggotakan 68 orang prajurit telah menyajikan penampilan yang bagus dan memperoleh apresiasi yang luar biasa dari pengunjung. Selain melakukan karnaval prajurit Bregada juga menampilkan fragmen dengan judul Darmaning Satria Utama di Plaza Tugu Api Pancasila TMII Jakarta.. Penghargaan sebagai penyaji unggulan memperoleh tropi dari direktur utama TMII dan sebagai penyaji arak-arakan terbaik memperoleh tropi dari Menteri Negara Pemuda dan Olah Raga RI. Dikatakan bahwa pihaknya bersyukur atas keberhasilan kontingen DIY tersebut yang merupakan keberhasilan tim secara kolektif, bukan keberhasilan orang per orang. 
              Sudah barang tentu kerja keras dan dedikasi dari personil bregada prajurit Purbaya merupakan hal yang sangat positif dan perlu dipertahankan di masa mendatang. Oleh karenanya pihaknya memberikan apresiasi yang tinggi terhadap kerjasama dan kebersamaan yang telah menghantarkan pada kejuaraan. Tim produksi Bregada Purbaya terdiri atas sutradara dan penata tari Agus Sukina, S.Sn, penata iringan Agus Marwanto, penatabusana Retno Mursilah. Sedangkan tokoh Pangeran Purbaya diperankan Damar Kasiadi, Jan Pieter Zoon Coen oleh Johan, dan Tumenggung Sura Agul-Agul oleh Surono. 
           Fragmen tersebut menggambarkan suasana perjuangan dan kejuangan semasa kolonial Belanda. Pada masa kerajaan Mataram, tanah Jawa Dwipa yang gemah ripah loh jinawi, tersebutlah Pangeran Purbaya atau Purbaya II putra dari Jaka Umbaran, yaitu cucu dari Panembahan Senopati dengan Putri Nggiring Niken Purwasari yang bergelar Ratu Lembayung. Beliau juga disebut Panembahan Purbaya yang mengalami hidup tiga masa pemerintahan raja-raja Mataram, diantaranya Sultan Agung Hanyokrokusumo, Sultan Amangkurat Agung dan Sunan Amangkurat Amral. 

             Pada masa penjajahan Kompeni Belanda tahun 1628-1629 terjadilah pergolakan batin dalam hati Pangeran Purbaya yang melihat ketidakadilan Kompeni Belanda pimpinan oleh Jan Pieter Zoon Coen. Jan Pieter Zoon Coen dengan berbagai tipu muslihat berusaha memperdaya Pangeran Purbaya, namun Pangeran Purbaya tidak terpedaya. Pangeran Purbaya memanggil Tumenggung Sura Agul-Agul, untuk membentuk pasukan antara lain prajurit putri yang diberi nama Bregada Prajurit Langen Kusuma , bekerjasama dengan pemimpin prajurit yang lain yaitu Tumenggung Bahu Rekso dan Tumenggung Singo Ranu untuk menyerang pertahanan penjajah. Tumenggung Sura Agul-Agul merasa bangga karena merasa diberi kehormatan untuk memimpin prajurit Mataram. 

              Prajurit Mataram yang dipimpin oleh Tumenggung Sura Agul-Agul melakukan persiapan dan latihan perang dengan penuh semangat supaya dapat segera mengusir penjajah dari Tanah Jawa. Bregada prajurit Langen Kesuma tidak kalah semangatnya untuk berlatih perang dalam tekad melawan penjajahan Kompeni Belanda, belajar ketangkasan untuk menguasai senjata panah. Dilain pihak, prajurit Belanda berlatih baris berbaris dan berlatih menembak dengan senjata senapan laras panjang, untuk sewaktu-waktu terjadi peperangan yang tidak dapat dihindarkan bersama Jan Pieter Zoon Coen. 

Sabtu, 19 Maret 2011

BEKSAN LAMPAH BOGA














A design image gained from personal experience that became the focus of our conversation to our collective interest to the designers both local, national or international. Dominant color either dark or dark brown or black color is broken by an orange bar that became the theme of nature. World of color, motion world, the world picture, think that this is a picture that is still far below the standard privilege, but a mountain of donations.

Sabtu, 12 Maret 2011

Kembang Alang-alang







Adalah karya tari untuk mengungkapkan rasa syukur atas panen yang dilakukan di desa sekitar Merapi Sleman. Dengan unsur tumbuhan dan alam yang ada disekitar gunung Merapi tari ini dikemas sehingga menjadi sajian yang menarik juga. Penari muda yang sangat lincah baik putra ataupun putri digarap sehingga tampak meriah. Tari ini ditampilkan pada karnaval Gelar Seni Budaya di TMII Jakarta Selatan.

Sabtu, 05 Maret 2011

Olah Tubuh Fersi SMK N 1 Kasihan Bantul Yogyakarta


penguluran otot lengan bagian bawah kanan dan kiri.

memperkuat otot perut dan punggung

Latihan volume kecil dan penguluran otot kaki

Latihan volume kecil dan penguluran otot kaki

Latihan otot kaki, kekuatan dan keseimbangan tubuh

Latihan otot kaki dan kekuatan serta keseimbangan tubuh

Permainan pola lantai dengan kesadaran bergerak menyamping

Latihan penguluran otot di bagian kepala dengan ketahanan kaki loncat
Kelas X Tari 1 - 4 unjuk kebolehan dengan mengeluarkan tampilan pertunjukan dari materi olah tubuh di Taman Budaya Yogyakarta
pada tanggal 25 Februari 2011 jam 20.00.
Melalui guru pembimbing kemasan olah tubuh tari gaya Yogyakarta di garap dengan enovatif dan dikembangkan dengan fariasi level dan pola lantai serta unsur khoreografi lain sehingga menarik untuk dinikmatinya.
Penampilannya sebagai ekstra penampilan unggulan dari kelas XII Tari 2 dengan menampilkan sendra tari yang berjudul "SUMPAH SRINTHIL"

Kamis, 03 Maret 2011

Tari “Klana Topeng Sembung Langu”




Sekilas info cerita tarian ini:
Tarian gagah gaya Yogyakarta adalah jenis tari duet yang menceritakan Majikan yaitu Klana Sewandono yang sedang kasmaran dengan seorang putri cantik yaitu dewi Sekartaji Galuh Candra Kirana, hingga ditunggui terus oleh abdi setia yang bernama Sembung Langu.
Gerak dan isi dinamika Klana Sewandono menggambarkan Sosok yang gagah berkarisma tinggi sehingga geraknya patah-patah jelas dan menawan, sedang karakteristik Sembung Langu lucu (komedi) sehingga gerak gerik Klana selalu diikuti dan ingin bisa gerak dengan gagahnya tapi apa daya karena hanya orang dari kampung yang tidak pernah olah kebatinan dan bersolek sehingga gerak dalam kehidupan sehari-hari muncul di dalam gerak tarian.

Kamis, 24 Februari 2011

The Indonesian Arts and Culture Scholarship

The Indonesian Arts and Culture Scholarship has been conducted since 2003 and was initially offered to and participated by member countries of the South West Pacific Dialogue (SwPD); Australia, New Zealand, Papua New Guinea, the Philippines, Timor-Leste, and the host Indonesia.

Bearing in mind the significance and advantages obtained from the program, the offer was expanded over the years to include member countries of ASEAN, ASEAN+3, and PIF, as well as India and South Africa. In 2008, Indonesia welcomed the participation of Azerbaijan, the Netherlands, the United Kingdom, and the United States. Since 2009, Austria has joined the program and in 2010 the Government of Indonesia has given the opportunity for participants from France, Germany, Italy, Russia, Spain and Suriname. This year, Indonesia will invite participant from Hungary, Poland, the Czech Republic and Turkey to join the program.

Kamis, 10 Februari 2011

Karya Tari Madu Milad



A work order, to reveal the event what was going on by the Buyer for the event can be enjoyed as well as demand by the guests invited. In addition, at the same time for a festive event, of course, the show fits with the events held by the customer.
If you have ideas for festive event with a display of dance, both traditional and modern so please you order with us, maybe you have an idea for your party more bite please consult with us .... But if you like our artworks like the one in the picture below, and that are on our block may also lho,....
Incidentally event last order we make is about the anniversary of a studio that we gave the title Milad Honey, that is the essence of a birthday full of glorious ... contains meaningful and pure movement that developed in accordance with musical taste. Accompaniment in the edit of a claustrophobic masterpiece album Quaetnika Djaduk Ferianto leadership.

Rabu, 26 Januari 2011

KARYA TARI PESANAN



Seorang koreografer yang sering membuat karya tari pesanan dituntut sebuah pengalaman batin tentang karya tari ataupun berkesenimanannya dibidang tari tentunya, dia akan berpikir dan merasakan jika tari yang dibuat enak atau tidak, tepat atau tidak sehigga yang memesan juga puas dengan harapannya.
Di periode akhir yang ini 2010 - 2011 ada 7 karya tari saya yang dibuat baik yang berhubungan dengan pemerintahan ataupun karya person, Diantaranya :
1. Badui dipentaskan di Yaman Timur Tengah, berpatner dengan pemerintah kabupaten Sleman.
2. Kubrosiswo Rinenggo ditampilkan di Yaman juga.
3. Sendratari Lingkungan Hidup Gua Sentonorejo, ditampilkan di Goa Sentonorejo, berpatner dengan pemerintah Kecamatan Berbah Sleman.
4. Kembang Alang-Alang, ditampilkan di TMII Indonesia Indah Jakarta dalam acara Adeging Negari Ngayogyakarta, berpatner dengan pemerintah kabupaten Sleman.
5. Pulastho Asmoro Tibro, dipentaskan di UNY sebagai sutradara dalam rangka lomba antar Kabupaten kota se DIY, berpatner dengan pemerintah kabupaten Sleman.
6. Heterogenitas Memaknai Budaya, ditampilkan dalam rangka pembukaan sekaten bekerjasama dengan 2 penata muda lain, atas nama sanggar tari Sumekar, SMKI Yogyakarta.
7 Madu Milad, ditampilkan di Sanggar tari Sri Angguk Kulon progo dalam rangka ulang tahunnya yang ke 10 tahun.