Selasa, 21 Desember 2010

SENYUM INDONESIA



Indonesia kaya akan seni budaya khususnya seni tari. Dari Sabang sampai Merauke tari-tarian yang ada dikemas oleh PLT Padepokan Bagong Kussudihardja menjadi salah satu fersi tarian baru yang diberi judul Senyum Indonesia, hal itu khasanah budaya yang ada dicoba diramu menurut penata agar menjadi sebuah sajian tari yang dapat dinikmati sesuai dengan kebutuhan yang ada.

Jumat, 30 Juli 2010

Promosi Budaya



Promosi Seni Budaya Islam Indonesia di Yaman ( Timur Tengah)

Dalam kesempatan ini Dinas Kebudayaan dan Pariwisata pemerintah Kabupaten Sleman mewakili Indonesia, bekerjasama dengan KBRI Yaman menampilkan Kesenian tari tradisional unggulan yaitu Badui + Debus dan Kubrosiswo Sleman. Pimpinan rombongan adalah Bupati Sleman Sri Purnomo yang didampingi oleh Sekda Sleman Sutrisno mengangkat kesenian ini agar Yaman mengetahui bahwa di Indonesia kaya akan budaya Islam yang tersebar dari leluhur para wali songo yang berasal dari Al Tariim Yaman.
Kegiatan selama 10 hari mulai 15 sampai 25 Juli 2010 yang telah dijadwalkan, pementasan dilakukan selama 6 kali di empat kota yaitu Al Kariim dekat makam leluhurnya Wali sanga, Seiy’un di istana Al Katiri, Al Mukala kota yang dekat dengan laut berair dingin, Sana’a adalah ibukota Negara Yaman.
Perpindahan kota dengan jarak tempuh 6 – 7 jam perjalanan darat dari eiy’un ke Al Mukala mebuat rombongan sangat melelahkan dan membuat kondisi badan menjadi tidak stabil , dari panasnya suhu udara 40 drajat Celsius menuju 10 – 15 drajat Celsius juga akan sangat melelahkan, ditambah lagi situasi dan kondisi di kota Sana’a O2 berkurang 25 % yang mengakibatkan mudah lelah dalam bergerak apapun, sehingga mempengaruhi hasil pementasan dalam pertunjukan.
Tari tradisi Indonesia muncul di Yaman dalam rangka berpartisipasi mengisi Festival Musim Panas kementrian kebudayaan Yaman diadakan yang ke limakalinya. Seniman Sleman yang diundang berjumlah 12 orang meliputi 6 penari dan 6 pemusik. Nama-nama seniman Sleman yang telah dipilih oleh dinas kebudayaan dan pariwisata bidang kesenian diantaranya Agus Sukina sebagai peñata tari dan tim artistic merangkap penari, Sukisno sebagai peñata music merangkap pemusik, Eko Purnomo sebagai penata kostum merangkap pemusik dan penari, Supriyanto sebagai penari, Sri Wisnu Anggara sebagai penari, Arief Bowolaksana sebagai penari merangkap tim produksi, Mudhakar dan Aris sebagai penari, Wardiyono sebagai pemain Debus, Edy Winaryo sebagai pemusik merangkap ketua tim produksi, Budi Santoso sebagai pemusik, Riyadi sebagai pemusik.

Selasa, 06 April 2010

YOGYAKU

Indonesia kaya akan ragam budaya yang ada, setelah kembali di tempat asal dalam mengembangkan ilmu tradisi dan modern dari kota Bangkok yang jauh berbeda suasananya maka singgah di sebuah kota Gudeg atau juga terkenal dengan julukan kota pendidikan maka giliran mengemban tugas di sebuah Sekolah Menengah Kejuruan I jurusan tari Bantul Yogyakarta jauh lebih mudah dan nyaman.
Kekuatan alam Jogja yang sangat sejuk dan sedikit panas membuat dinamika semakin nyaman. Pengunjung baik domestik maupun asing semakin banyak dan beragam usia. Kesenianku semakin maju walau berbagai kalangan masuk, dari yang paling bawah hingga elit sudah semakin merasakan akan manfaat seni budaya yang ada.
Selamat Jogjaku.... kau akan tumbuh lebih subur.