Minggu, 16 November 2008

Tidak Sia-sia

Kurang dari satu bulan proses latihan karya tari pasangan pputra-putra untuk tingkat SMA dan putri-putri untuk tingkat SMP. Mulai dengan kerja keras yang tidak kenal waktu siang dan malam, kepuasan pada sebuah hasil yang maksimal kadang tidak memperhitungkan apapun, baik dana waktu atau sepirit. Walaupun kadang kerja semacam itu adalah melawan sebuah arus, yaitu kehidupan pada umumnya seseorang.
Orang biasanya kerja cukup siang saja, yang kadang jam sudah ditentukan sendiri dan dipatok supaya ada kesempatan lain untuk istirahat cukup.
Tetapi lain halnya dengan seorang seniman, baik mayornya seni rupa, seni pertunjukan atau seni sastra, disiplin ilmu yang dianutnya sedikit berbeda karena perasaan ini berjalan terus sesuai dengan berjalanya waktu. Tidak bisa dihentikan walau keadaan baru dikamar kecil sedang buang air besar atau yang lainnya. Ide seseorang yang sudah tidak bisa diendapkan langsung diungkapkan dengan berbagai macam media, baik tulis atau dengan ungkapan tubuh.
Inilah kehidupan yang tidak dapat saya pungkiri, sementara sekarang sudah berstatus guru dimana dituntut untuk mengajar pada waktu yang sudah ditentukan oleh sebuah struktur lembaga yang jauh dengan kondisi sosok seniman.
Walau bagaimanapun susahnya logika yang harus dijalankan, tetapi hasil yang didapat banyak manfaat bagi pribadi dan orang lain. Memang Allah maha bijaksana, karena dua karya semua mendapat penghargaan.
Bagaimanapun saya mengucapkan terima kasih yang tiada tara dengan berbagai pihak, kepada keluarga, Shinta, Grace, Reza, Ghalib, Bu Wur/Kepsek, teman2 guru SIB, anak2 SIB, dan semua yang mendukung terlaksananya kejuaraan tari ini khususnya SILN 2008 pada umumnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar